Jumat, 22 Juni 2018

Cerita Dari Desa Peduli Gambut

cerita dari Desa Peduli Gambut

Salam harum semerbak bunga dan segarnya alam desa…salah hormat dan sehat selalu bagi kita semua, proses hari ini sambil menyusurin jalan rapat beton yang merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan 3 dusun yang ada di pusat pemerintahan desa (tabau makmur,karya bersama dan telok karya). Niat pertama saya ingin melakukan pengambilan beberapa data seputar informasi desa, namun seketika kaki saya berhenti pada satu warung yang lokasi tempatnya tidak begitu jauh dari kantor desa. Setalah memesan minuman dingin dengan cuaca suhu panas yang mendukung untuk pesan air dingin. Panas sekali hari ini bu…sekilas memberikan bukaan obrolan ringan di desa. Sambil menjawab ibu itu pun memberikan segelas minuman dingin kepada saya.
Pandangan saya tertuju dan sangat fokus sekali memandang makanan ringan khas desa berbentuk padat dan bahan bakunya dari ubi/singkong, sekilas pikiran saya mulai mencari akses dan berpikir bahwa ini merupakan salah satu bahan baku yang hidup di lahan gambut. Beberapa pertanyaan pun mulai dan menyimpulkan bahwa nama makanan ringan ini adalah dodol ubi yang merupakan makanan khas dari ubi yang di ambil dari perkarangan rumah menurut ibu fatimah sebagai pelaku pembuat dodol ubi. Bahan hanya ubi 60% tepung pulut 25% air 15%. Saya sampaikan ke ibu fatimah apabila di kemas dengan baik maka akan menghasilkan komoditi atau produk unggulan atau khas dari desa pulau limbung. Untuk saat ini pemasaran hanya seputar desa saja belum sampai di luar desa dengan rata-rata harga 2000/buah. Selanjutnya saya pamitan dengan ibu fatimah untuk melanjutkan ke kantor desa.


Masih di hari yang sama saya di undang kawan-kawan pemuda untuk membentuk forum organisasi pemuda peduli limbung. Sebagai fasilisator kita di tuntun selalu siap kapanpun dibutuhkan dan siapa pun yang membutuhkan selama kita bisa membantu atas nama kemanusian dan kemampuan diri sendiri. Singkatnya pembentukan ini sudah lama ingin di buat di desa seingat saya sekitar pertengahan tahun 2017, namun selalu batal karena terbentur akan jadwal yang begitu padat di setiap individu sang perintis forum ini. Berawal dari rasa keperihatinan sekelompok pemuda akan nasib hidup keberlangsungan desa pulau limbung yang semakin hari semakin kurangnya kepercayaan dan rasa peracaya diri dan mandiri terhadap beberapa kelompok di desa. Maka inisiatif beberapa pemuda ingin mengciptakan ruang nuansa lama yang mulai pudar di kalangan masyarakat desa akibat salah satunya perkembangan teknologi yang kebablasan. Sehingga budaya asing lebih mudah masuk ke desa. Pertemuan pertama hanya beragendakan sebuah kesepakatan dasar organisasi dan nama saja, selanjutnya akan di lakukan pertemuan yang ke dua yang di inisiasi oleh dandi dan ariyanti selaku muda-mudi desa pulau limbung.
Seketika itu disepakatilah 4 pondasi awal organisasi ini yaitu, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan. Yang merupakan awal dan cerminan dari organisasi ini mempunyai ruh kehidupan keberlangsungan forum ini menjadi suatu yang dapat memperkokoh kekuatan dan kebersamaan dalam membangun desa pulau limbung yang sejahtera dan bermartabat. Kemudian di sepakati juga nama forum organisasi ini adalah “SETIANG COLO” yang mempunyai kepanjangan Sekumpulan Tunas Impian Anak Limbong (setiang) kalau colo diartikan bahasa melayu kuno desa yang artinya Obor kalua di artikan secara utuh Setiang Colo merupakan wadah berkumpul dan berorganisasi anak muda mudi desa pulau limbung untuk membangun desa dengan semangat seperti api obor yang berkobar-kobar dan tanpa matinya. Saran dan harapan yang saya sampaikan adalah untuk senantiasa menjaga silaturahmi dan kebersamaan serta memutuskan rasa saling tidak percaya kepada sesama penghuni desa pulau limbung. Kemudian saya sampaikan juga organisasi ini merupakan murni dari hati dan kesadaran dari kawan-kawan bukan semata-mata demi mengaharapkan sesuatu kepentingan pribadi. Dan terus menjadikan organisasi ini sebagai media belajar untuk menuju kepemerintahan yang yang beregenasi karena kalian adalah calon penerus yang akan menggerakan pemerintahan desa ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar