Fortuna bukanlah merek sebuah
mobil mewah namun fortuna ini adalah sebuah kapal kelotok terbuat dari kayu
belian khas kalimantan barat. Fortuna merupakan alat tranportasi pertama
masyarakat pulau limbung. Kapal fortuna mempunyai sejarah awal dari sebuah
jalur penghubung dari kota ke desa Pulau Limbung.
Berpusat di dermaga Kapuas Besar
Kota Pontianak kapal ini berlabuh di Desa Pulau Limbung, Kec. Sui Raya, Kab.
Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Pada era 80-an, bersamaan dengan maraknya illegal loging,
transportasi ini merupakan angkutan penumpang
barang dan jasa air andalan masyarakat Pulau Limbung sebelum jalan
perusahaan sawit yang menghubungkan antara desa-desa pesisir tepian sungai
kapuas dengan kota.
Beroperasi 2x dalam satu minggu,
dengan biaya ongkos Rp.70.000/ orang
dengan rute Pulau Limbung - Pontianak. Menggunakan mesin diesel 6 silinder dan
sudah beroperasi lebih dari 20 tahun transportasi ini mampu menempuh perjalanan
10 jam.
“Mau kemane bu…???” pertanyaan
saya kepada salah satu penumpang. “ke Pontianak pak datangin anak saye sekolah
di sana” ibu ini ternyata memiliki sejarah panjang dengan fortuna dan merupakan
penumpang yang paling sering dan konsisten menggunakan transportasi ini. Selain
murah fortuna ini juga dapat menarik wisata perjalanan sungai yang begitu indah
apa lagi di sore hari. Dengan kekakayaan hayati di sepanjang sungai dan
desa-desa pesisir terhubung oleh transportasi sungai ini.
Namun kondisi sekarang kadang
hari minggu fortuna tidak bisa beroperasi bila posisi kapal ini berada di
ibukota provinsi, karena sepinya jasa angkutan barang dari kota di hari libur
ujar Pak Udin selaku kapten kapal fortuna ini.
Karena masih merupakan
transportasi penumpang, barang dan jasa walaupun tidak lagi andalan seperti
dulu. Namun masih beroperasi dengan hanya berfokus pada barang dan jasa.
Kedepan kapal klotok fortuna tetap dijalankan walaupun jarang penumpang. dengan
adanya perniagaan di desa optimisme Pak Udin tetap ada lembaran rupiah di
setiap perjalananya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar